Rabu, 30 Maret 2016

Bentuk Tubuh dianggap sempurna apabila memiliki Paha Langsing


Belakangan ini sejumlah perempuan mengikuti tren yang agak keterlaluan. Mereka mendambakan paha yang amat langsing sebagai akibatnya terdapat celah pada antara paha dekat selangkangan saat berdiri.

Makin keterlaluan lagi, masih ada iklan perusahaan yang menjual perhiasan untuk celah di antara paha itu.

Namun ternyata iklan itu nir menjual perhiasan mahal yg bergelantungan di diantara paha. Ternyata iklan perusahaan fiktif itu untuk memberi pencerahan bagi para gadis terhadap obsesi celah paha itu.

Misi iklan itu adalah untuk mengkatalisasi perdebatan akan gambaran tubuh tidak realistis yg sering digambarkan media sosial.

Saat seorang coba membeli perhiasan itu, mereka justru masuk ke page yang menjelaskan misi TGap, statistik mengenai citra tubuh serta kaitan untuk menerima donasi apabila ia menderita kelainan jiwa akan obsesi tubuh yg tidak realistis.

Direktur Medis Washington Center for Eating Disorder and Adolescent Obesity pada Bethesda beropini soal situs TGap tadi. Dia menyatakan bagaimana wanita serta gadis-gadis remaja sering menjalani diet ekstrim hanya buat menerima celah di antara paha yg dipandang di media umum.

Tren itu tidak hanya problematik namun juga mendorong kita untuk mengejar bentuk tubuh yg hanya dimiliki oleh sedikit perempuan.

Menurut direktur Johns Hopkins Eating Disorders Program, sebagian akbar perempuan tak memiliki celah itu, termasuk jua mereka yg hanya punya sedikit lemak pada kakinya.

"Kita tidak diprogram secara fisiologis untuk memilikinya karena hal itu bergantung pada bentuk pelvik dan tulang pinggul. Hal yg lebih mengejutkan merupakan statistik menyampaikan 80 persen pria dan perempuan memandang tubuhnya "salah "," ucapnya.

Media massa terlalu kuat menghipnotis keputusan pola makan dan gaya hidup seseorang. Tentu saja kita sangat suka TGap menghadapi diet tidak wajar beserta cara yg satir.

Berhentilah mencari tubuh "paripurna" dan belajarlah menerima diri apa adanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar